KONSEP BLENDED LEARNING
Oleh Sendang Nilamsari Putri/ sendangnilam@gmail.com
Oleh Sendang Nilamsari Putri/ sendangnilam@gmail.com
Perkembangan teknologi yang begitu
pesat mengharuskan adanya inovasi dalam pembelajaran. Inovasi tersebut salah
satunya adalah Blended Learning. Konsep Blended Learning ini ialah pencampuran
model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online. Blended
Learning berasal dari kata Blended dan Learning. Blend artinya campuran dan Learning artinya belajar. Dari kedua unsur kata tersebut dapat diketahui
bahwa Blended Learning penyampuran pola belajar. Menurut Mosa (dalam Rusman,
2011:242) menyampaikan bahwa pola belajar yang dicampurkan adalah dua unsur
utama yakni pembelajaran dikelas dengan online learning. Dalam pembelajaran
online ini terdapat pembelajaran menggunakan jaringan internet yang didalamnya
ada pembelajaran berbasis web.
Blended
Learning ini terdapat perpaduan dari : teknologi multimedia,
CD-ROM, video streaming, kelas virtual, e-mail, voicemail
dan lain-lain dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas dan pelatihan
setiap apa yang dibutuhkannya. Blended Learning menjadi solusi yang
paling tepat untuk proses pembelajaran yang sesuai, tidak hanya dengan
kebutuhan pembelajaran akan tetapi gaya pembelajar. Selain Blended Learning ada istilah lain yang sering digunakan di antaranya adalah Blended Learning dan Hybrid Learning. Istilah tersebut
mengandung arti yang sama yaitu perpaduan, percampuran atau kombinasi dalam pembelajaran.
Intinya penggabungan atau percampuran
dua pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga tercipta pola
pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan pada pererta didik.
Blended learning adalah
sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,
model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media
dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended
learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan
pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi
sosial.
Blended learning ialah
pembelajaran yang didukung oleh kombinasi
efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda
serta ditemukan pada komunikasi terbuka
diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk
keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran
langsung (face-to-face) dan pengajaran online (e-learning), tapi lebih daripada
itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu :
1. Adanya interaksi antara
pengajar dan mahasiswa
2. Pengajaran pun bisa secara
on line ataupun tatap muka langsung
3. Blended Learning =
combining instructional modalities (or delivery media),
4. Blended Learning =
combining instructional methods
Proses pembelajaran diarahkan
untuk mewujudkan kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Pembelajaran dengan menggunakan media internet atau dengan distance learning tidak menjadi andalan dalam pembelajaran
karena tidak adanya interaksi antara guru dengan murid . Dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM), tatap muka atau konvensional
merupakan proses pembelajaran utama yang dilakukan di sebagian besar
sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Namun PBM tatap muka ini
cenderung membuat siswa jenuh dan kurang aktif.
Untuk itu perlu adanya inovasi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan
konsep Blended Learning.
Pembelajaran dengan
menggunakan media berbasis yang populer dengan sebutan Web-Based Training (WBT)
kadang disebut Web-Based Education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Suatu
hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat mebantu proses
belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu dikemas berbeda dengan
penyampaian yang berbeda pula.
Pencampuran
model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online bukanlah hal yang
baru, dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning
merupakan metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap metode
pembelajaran konvensiona dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi
pelajar. Singkatya e-learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses
belajar.
Perbedaan
pembelajaran konvensional atau e-learning yaitu pada pembelajaran konvensional
guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugskan untuk menyalurkan
ilmu pengetahuan kepada pelajaranya. Sedangkan didalam e-learning fokus
utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung
jawab untuk pembelajarannya.
Pada akhirnya, model pembelajaran ini bertujuan untuk
mencapai keefektifan pembelajaran, pembelajaran online dan face to face. Pengimplementasian
model pembelajaran blended secara
lebih luas selayaknya didukung dengan berbagai penelitian, sehingga prosentasi
masing-masing model pembelajaran dapat diketahui. Blended learning memberikan
kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas transisi ke elearning. Blended learning melibatkan kelas
(atau tatap muka) dan belajar online
(e-learning). Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi untuk
kelas instruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi di
luar ruang kelas.
Daftar Pustaka
Luqman, H.T & Dinarin, A.E.
(2012). Pengembangan E-Learning. Semarang
: C.V Budi Utma.
Rusman, dkk.(2011) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Isti
Tibah Atiroh, (2014). Jurnal Blended
Learning Dalam Pembelajaran.
Wahyono, Budi (2015). Pengertian
Blended Learning. Di unduh http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/pengertian-blended-learning.html pada 07 Oktober 2015.
Comments
Post a Comment